Beberapa tahun terakhir telah menjadi era revolusi AI. Seolah-olah kita hidup dalam imajinasi futuristik yang tiba-tiba menjadi kenyataan lebih cepat dari yang dibayangkan.
Dari chatbot hingga pembuatan konten dan analisis data, AI telah mengubah cara bisnis eCommerce beroperasi, dengan Generative AI sebagai pendorong utama perubahan ini. Namun, industri AI terus berkembang, dan kini perhatian mulai bergeser.
Jika Generative AI membawa kreativitas dan skalabilitas, maka gelombang berikutnya berfokus pada otonomi. Inilah peran Agentic AI—pendekatan AI yang lebih cerdas dan mandiri, yang tidak hanya menghasilkan output tetapi juga bertindak, beradaptasi, dan mengambil keputusan secara proaktif.
Sebelum membahas lebih dalam perbedaan Agentic AI vs. Generative AI, mari pahami dulu arti dari kedua istilah ini.
Apa Itu Agentic AI?
Apa itu Generative AI?
Mari kita bahas!
Apa Itu Agentic AI?
Berbeda dengan Generative AI yang unggul dalam menghasilkan konten atau data, Agentic AI menghubungkan insight dari berbagai aspek operasional eCommerce—seperti inventaris, marketing, dan interaksi pelanggan—untuk mengambil tindakan secara real-time.
Dengan menganalisis, memprediksi, dan bertindak tanpa campur tangan manusia, Agentic AI membantu bisnis eCommerce beroperasi lebih efisien dan beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan pasar.
Apa manfaat yang didapatkan bisnis eCommerce? Bisnis eCommerce mendapatkan sistem yang tidak hanya dapat mendeteksi masalah potensial tetapi juga menyelesaikannya secara proaktif. Ini meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.
Kekuatan
Manajemen Inventaris Dinamis: Agentic AI dapat memantau inventaris secara real-time, memprediksi kekurangan stok atau kelebihan stok, dan secara proaktif mengalokasikan ulang sumber daya.
Optimisasi Harga secara Real-Time: AI ini menyesuaikan harga secara dinamis berdasarkan permintaan, persaingan, dan tren pasar untuk memaksimalkan profitabilitas.
Penyesuaian Performa Campaign: Dengan terus menganalisis kinerja iklan, Agentic AI dapat menyesuaikan kampanye secara langsung untuk hasil ROI yang lebih baik.
Contoh Penggunaan
Sebuah sistem yang didukung oleh Agentic AI dapat mendeteksi lonjakan permintaan untuk produk tertentu selama flash sale. Dan karena sifatnya yang otonom, AI ini dapat secara otomatis mengalokasikan ulang inventaris dari SKU yang bergerak lebih lambat, menyesuaikan anggaran ads, dan mengoptimalkan penawaran secara real-time. Tindakan yang mulus ini memastikan bisnis eCommerce mendapatkan pendapatan maksimal tanpa memerlukan intervensi manusia.
Apa itu Generative AI?
Generative AI, di sisi lain, adalah model AI canggih yang dirancang untuk membuat konten seperti teks, gambar, video, atau bahkan grafik berdasarkan perintah dan data yang tersedia.
Dan jika Anda bertanya-tanya, ya, ini adalah teknologi di balik deskripsi produk dan iklan kreatif yang dihasilkan oleh AI. Bahkan chatbot percakapan pun berbasis pada teknologi ini.
Dengan keunggulannya dalam pembuatan konten, generative AI telah menjadi alat yang sangat berharga bagi bisnis eCommerce yang ingin meningkatkan interaksi personal dan output kreatif dengan efisien.
Dalam eCommerce, generative AI mendukung pengalaman belanja yang menarik dengan menciptakan konten yang relevan dan disesuaikan, menghemat waktu sambil meningkatkan kepuasan pelanggan dan tingkat konversi (conversion rate).
Kekuatan
Deskripsi Produk Otomatis: Menghasilkan deskripsi yang menarik dan akurat untuk katalog besar, mengurangi usaha manual.
Pembuatan Ad Copy yang Dinamis: Membuat iklan kreatif yang menarik disesuaikan dengan berbagai platform dan segmen audiens.
Peningkatan Keterlibatan Pelanggan: Memberikan respons dan solusi yang dipersonalisasi melalui chatbot AI, meningkatkan pengalaman dukungan pelanggan.
Contoh Penggunaan
Anda bisa menggunakan generative AI untuk membuat email pemasaran yang dipersonalisasi untuk berbagai segmen pelanggan. Berdasarkan perilaku belanja, seperti pembelian sebelumnya atau pola penelusuran, AI menghasilkan pesan yang disesuaikan dengan rekomendasi produk yang relevan dan penawaran eksklusif. Email marketing yang dipersonalisasi ini meningkatkan keterlibatan pelanggan, click rate, dan penjualan secara keseluruhan.
Agentic AI vs. Generative AI: Perbedaan Utama dalam eCommerce
Perbedaan antara Agentic AI dan Generative AI terletak pada fungsi inti dan penerapannya dalam eCommerce.
Meskipun keduanya mempermudah operasional bagi brand, masing-masing memiliki fokus yang berbeda dalam mendukung kebutuhan bisnis.
1. Fokus: Berorientasi Tindakan vs. Kreatif
Agentic AI dirancang untuk mengambil tindakan. Fokus utamanya adalah efisiensi operasional dan otomatisasi. Dengan menganalisis data secara real-time, AI ini dapat mengambil keputusan secara mandiri untuk mengelola stok, mengoptimalkan harga, dan meningkatkan performa marketing. Misalnya, platform analitik eCommerce yang menggunakan Agentic AI bisa secara otomatis menyesuaikan inventaris selama flash sale atau menghentikan campaign yang kurang efektif.
Sebaliknya, Generative AI berpusat pada konten dan unggul dalam kreativitas. AI ini membantu bisnis eCommerce dengan menghasilkan konten menarik seperti deskripsi produk, email promosi, dan materi kreatif untuk media sosial, yang memperkuat branding dan keterlibatan pelanggan.
2. Hasil: Keputusan vs. Konten
Agentic AI menghasilkan keputusan dan mengotomatisasi proses. Hasilnya berupa tindakan nyata, seperti menyesuaikan anggaran iklan atau melakukan pemesanan ulang stok sebelum habis. Karena berbasis data dan berorientasi pada operasional, AI ini sangat penting bagi platform yang fokus pada analitik dan optimasi performa.
Di sisi lain, Generative AI menghasilkan konten yang menarik bagi audiens. Baik dalam bentuk chatbot yang menjawab pertanyaan pelanggan maupun model AI yang menciptakan iklan yang dipersonalisasi, AI ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan komunikasi.
3. Peran dalam Platform Analitik eCommerce
Dalam platform analitik, Agentic AI berfungsi sebagai tulang punggung operasional. AI ini memungkinkan analitik prediktif untuk mengambil tindakan, seperti menyoroti SKU dengan performa rendah dan secara otomatis menggantinya dengan produk yang lebih baru.
Bahkan, Agentic AI dapat menyesuaikan rute pengiriman secara real-time. Misalnya, jika ada lonjakan pesanan dari wilayah tertentu, AI ini bisa mengalihkan sumber daya logistik untuk mempercepat pengiriman, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sementara itu, Generative AI melengkapinya dengan membuat laporan, ringkasan, atau insight yang disesuaikan bagi pemangku kepentingan agar lebih memahami performa bisnis. Bersama-sama, keduanya membentuk kombinasi yang kuat antara tindakan dan penyajian data.
4. Real-Time vs. Responsif
Agentic AI unggul dalam situasi real-time. AI ini mendeteksi tren saat terjadi dan langsung merespons—misalnya dalam penyesuaian harga produk. Saat musim liburan, jika pesaing menurunkan harga produk populer, Agentic AI dapat langsung menyesuaikan harga agar tetap kompetitif tanpa mengorbankan profitabilitas. Sebaliknya, jika permintaan produk meningkat tajam, AI ini bisa menaikkan harga sedikit untuk memaksimalkan margin tanpa mengurangi minat pembeli.
Di sisi lain, Generative AI biasanya bersifat responsif, menghasilkan konten atau output berdasarkan data yang sudah ada. Misalnya, AI ini dapat membuat email tindak lanjut yang dipersonalisasi setelah pembelian untuk meningkatkan retensi pelanggan.
5. Dampak pada Pengalaman Pelanggan
Agentic AI meningkatkan operasional di belakang layar, memastikan pemrosesan pesanan yang lebih lancar, ketersediaan stok yang akurat, dan strategi harga yang optimal. Semua ini berkontribusi pada pengalaman belanja yang lebih baik bagi pelanggan.
Sementara itu, Generative AI berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui konten yang dipersonalisasi dan menarik, yang pada akhirnya memperkuat loyalitas merek dan hubungan dengan pelanggan.
Perbedaan inilah yang membuat kedua jenis AI ini saling melengkapi ketika diterapkan bersama.
Bagaimana Agentic AI dan Generative AI Bekerjasama dalam eCommerce?
Dalam menjalankan bisnis eCommerce yang sukses, Agentic AI dan Generative AI bukanlah pesaing—mereka adalah tim yang saling melengkapi.
Meskipun perannya berbeda, keduanya bekerja sama untuk menciptakan pengalaman yang lebih mulus, baik bagi bisnis maupun pelanggan.
Mari kita lihat bagaimana dua jenis AI ini berkolaborasi dalam ekosistem eCommerce.
Ketika Kreator Konten Bertemu Pengambil Keputusan
Generative AI adalah otak kreatifnya. AI ini menghasilkan deskripsi produk yang menarik, materi iklan yang eye-catching, hingga email marketing yang dipersonalisasi.
Misalnya, saat meluncurkan produk baru, Generative AI dapat dengan cepat membuat deskripsi produk, menyoroti fitur utama, dan bahkan menciptakan materi promosi untuk media sosial.
Sekarang, bayangkan campaign ini sudah berjalan. Di sinilah Agentic AI berperan. AI ini tidak hanya diam, tetapi juga memantau performa iklan secara real-time, menganalisis metrik keterlibatan, dan menyesuaikan anggaran atau target ads sesuai kebutuhan.
Jika ada iklan yang kurang efektif, Agentic AI dapat memangkas anggarannya dan mengalokasikan dana ke kampanye lain yang berperforma lebih baik. Hasilnya? Anggaran lebih efisien, dampak maksimal.
Dari Insight Menjadi Keputusan
Platform analitik eCommerce seperti Graas yang menggabungkan kedua jenis AI ini dapat menghadirkan solusi menyeluruh.
Generative AI memulai proses dengan menghasilkan visualisasi data dan ringkasan dari analitik mentah. Insight ini kemudian disajikan dalam format yang mudah dipahami oleh para stakeholder. Setelah itu, Agentic AI mengambil insight tersebut dan langsung menindaklanjutinya.
Sebagai contoh, jika data menunjukkan adanya lonjakan penjualan pada kategori produk tertentu, Agentic AI dapat segera menyesuaikan inventaris agar produk dengan performa terbaik tetap tersedia, sekaligus mengatur harga untuk memaksimalkan pendapatan.
Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan dan Operasional
Kombinasi kedua AI ini juga berperan dalam meningkatkan pengalaman pelanggan. Generative AI digunakan dalam chatbot yang memberikan jawaban instan, merekomendasikan produk, dan menyelesaikan pertanyaan umum. Sementara itu, Agentic AI melacak metrik kepuasan pelanggan dan memberikan rekomendasi perbaikan operasional, seperti mengurangi cart abandonment atau mempercepat waktu pengiriman.
Menyatukan Keduanya
Bayangkan Generative AI sebagai pencerita yang menarik perhatian, sementara Agentic AI adalah ahli strategi yang memastikan cerita tersebut sampai ke audiens yang tepat dan memberikan hasil yang diinginkan.
Keduanya menciptakan siklus umpan balik yang saling melengkapi—kreativitas mendorong keterlibatan, sementara keputusan berbasis data mengoptimalkan performa.
Bagi bisnis eCommerce, menggabungkan keduanya dapat menghemat waktu, menekan biaya, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Bukan soal memilih salah satu, melainkan bagaimana memanfaatkan keunggulan dari keduanya.
Masa Depan AI dalam Pengambilan Keputusan eCommerce
Masa depan eCommerce terletak pada penggabungan otomatisasi dengan kreativitas, dan AI harus berada di pusatnya. Baik Agentic AI maupun Generative AI akan memainkan peran penting dalam membentuk bagaimana bisnis beroperasi dan terhubung dengan pelanggan.
Peran Agentic AI dalam Automatisasi
Agentic AI akan menjadi tulang punggung operasi eCommerce. Kemampuannya untuk menganalisis data secara mandiri dan mengambil tindakan secara real-time akan memperbesar skala operasi dan menghilangkan ketidakefisienan manual.
Sebagai contoh, seiring dengan meningkatnya volume penjualan, Agentic AI dapat menangani penetapan harga dinamis, mengotomatiskan alokasi inventaris, dan mengoptimalkan ad spend—semuanya tanpa intervensi manusia. Tingkat otomatisasi ini memastikan bisnis dapat beroperasi dengan efisiensi puncak, tanpa memandang skala atau kompleksitasnya.
Peran Generative AI dalam Kreativitas
Generative AI akan terus menjadi mesin kreatif di balik campaign eCommerce.
AI ini mempercepat waktu pemasaran untuk upaya marketing dengan menghasilkan ad copy yang menarik, deskripsi produk, dan konten yang dipersonalisasi dalam jumlah besar.
Dengan mengurangi hambatan kreativitas, Generative AI memungkinkan bisnis untuk lebih efektif berinteraksi dengan pelanggan, membangun loyalitas brand yang lebih kuat.
Visi yang Terpadu
Masa depan bukanlah soal memilih antara Agentic AI dan Generative AI; ini tentang integrasi.
Bisnis yang menggabungkan efisiensi operasional Agentic AI dengan keterlibatan dari Generative AI akan memberikan pengalaman pelanggan yang tak tertandingi. Bersama-sama, mereka menjanjikan ekosistem eCommerce yang lebih cerdas dan lebih terhubung.
Dan kami di Graas memahami hal itu. Itulah mengapa kami menciptakan platform analitik eCommerce end-to-end.
Pelajari bagaimana Graas memanfaatkan baik Agentic maupun Generative AI untuk mengubah strategi eCommerce. Daftar sekarang!
Comments