top of page

Status eCommerce 2025: Apa yang Harus Diperhatikan Bisnis

Gambar penulis: GraasGraas

State of eCommerce 2025: What Should Business Focus On

Tahun 2024 adalah tahun transformasi untuk eCommerce, ditandai dengan pertumbuhan luar biasa dan perubahan besar dalam teknologi, perilaku konsumen, dan strategi bisnis. Penjualan eCommerce global naik 8,4% dibandingkan tahun sebelumnya, mencatatkan laju pertumbuhan kedua tercepat dalam periode perkiraan 2022 hingga 2028, yang menunjukkan kemampuan industri beradaptasi di tengah perkembangan digital yang cepat.


Saat kita memasuki 2025, fokus beralih pada analisis apa yang mendorong kesuksesan di 2024. Pertanyaannya bukan hanya bagaimana melanjutkan momentum ini, tetapi bagaimana memanfaatkan strategi yang tepat untuk memenuhi ekspektasi konsumen yang terus meningkat. Keberhasilan di bidang ini bergantung pada seberapa baik merek memanfaatkan data, beradaptasi dengan teknologi baru, dan memberikan pengalaman yang sangat dipersonalisasi dalam skala besar.


Di sini, kita akan membahas tren yang mendominasi 2024 dan bagaimana tren ini akan membentuk keadaan eCommerce di 2025.


Pengambilan Keputusan Berbasis Data sebagai Dasar Pertumbuhan Generative AI: Dari Tren hingga Pendorong Bisnis

Pengalaman Belanja yang Hyper-Personalized dalam Skala Besar


Pengambilan Keputusan Berbasis Data sebagai Dasar Pertumbuhan


Penjualan eCommerce global diperkirakan mencapai $6,56 triliun pada 2025, dengan tambahan $500 miliar pertumbuhan yang diharapkan pada 2026.


Pada 2024, semakin banyak bisnis yang menyadari nilai data. Sekitar 70% perusahaan eCommerce meningkatkan investasi mereka dalam pengumpulan dan analisis data, menganggapnya sebagai pengungkit penting untuk pertumbuhan. Bagi bisnis yang memprioritaskan data, keuntungan yang didapat sangat jelas. Mereka dapat memprediksi tren pasar, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mengoptimalkan inventaris.

Data investment for eCommerce companies in 2024

Misalnya, analitik prediktif telah memungkinkan brand untuk mengidentifikasi produk mana yang kemungkinan akan mengalami lonjakan permintaan, memastikan ketersediaan stok sambil meminimalkan kelebihan inventaris.


Pada 2025, tren ini akan semakin menguat, dengan perusahaan yang memprioritaskan infrastruktur data dan membangun budaya "data pertama" di seluruh operasional mereka.


Generative AI: Dari Tren hingga Pendorong Bisnis


Generative AI muncul sebagai pengubah permainan pada 2024, merevolusi berbagai sektor dengan janji otomatisasi dan efisiensi. Sementara perhatian awal lebih tertuju pada potensi kreativitasnya, pada 2025, fokus akan beralih pada penerapan AI dalam alur kerja operasional untuk hasil yang lebih nyata.


Berikut cara bisnis menggunakan generative AI untuk menyederhanakan operasi dan memanjakan pelanggan:

  • Peramalan Permintaan: Dengan menganalisis data historis dan faktor eksternal seperti cuaca atau liburan, AI membantu memprediksi tren penjualan masa depan dengan akurasi luar biasa.

  • Manajemen Inventaris: Solusi pemesanan cerdas memanfaatkan AI untuk mengotomatisasi proses pemesanan ulang, memastikan tingkat stok optimal sambil meminimalkan pemborosan.

  • Pembuatan Konten Otomatis: Dari deskripsi produk hingga email pemasaran yang dipersonalisasi, AI mempercepat produksi konten, memungkinkan tim untuk fokus pada strategi.


Graas memperkenalkan Hoppr, serangkaian tujuh agen bertenaga AI yang dirancang untuk menjawab pertanyaan kritis dalam eCommerce. Hoppr memungkinkan bisnis eCommerce untuk:

  • Memahami apa, kapan, dan mengapa tren atau masalah tertentu muncul.

  • Memprediksi bagaimana dan langkah-langkah apa yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi.

Agen otonom ini melacak semua aspek bisnis, memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti secara real-time. Misalnya, Hoppr menganalisis tren penjualan, mengidentifikasi ketidakefisienan marketing, dan menyarankan optimasi spesifik—semuanya dalam hitungan detik.


Pada 2025, Hoppr dan agen AI serupa akan memimpin perubahan, memberikan manfaat nyata dengan mengurangi beban kerja manual, mengungkap peluang, meningkatkan akurasi, dan profitabilitas secara skala besar.


Pengalaman Belanja yang Hyper-Personalized dalam Skala Besar


Personalisasi menjadi inti dari eCommerce pada 2024, didorong oleh AI dan pembelajaran mesin. Rekomendasi produk yang disesuaikan, harga dinamis, dan kampanye pemasaran yang ditargetkan bukan lagi pilihan—ini menjadi harapan konsumen. Alat-alat ini beralih dari “nice-to-have” menjadi “must-have.”


35% pembeli online menggunakan chatbot, asisten virtual bertenaga AI sebelum melakukan pembelian. Dengan chatbot bertenaga AI, pengalaman ini lebih dari sekadar bantuan dasar—bot ini dapat mengingat transaksi dan perilaku pencarian pelanggan sebelumnya, memberikan interaksi yang dipersonalisasi dan kontekstual yang meningkatkan kepuasan pengguna.

The future of customer service builds on AI

Pembeli yang menikmati pengalaman yang disesuaikan cenderung lebih sering kembali dan berbelanja lebih banyak, yang membantu mendorong kesuksesan eCommerce. Pada 2025, brand harus terus mengembangkan pengalaman yang sangat dipersonalisasi.


Tool personalisasi lain yang didorong AI, seperti panduan ukuran virtual dan rekomendasi produk (masing-masing digunakan oleh 26% pembeli pada 2024), juga meningkatkan perjalanan belanja dan membuat pembeli tetap terlibat dengan produk yang relevan.


Tools for online shopping

Setiap fitur berbasis AI ini menambah kenyamanan tanpa membuat pengalaman menjadi rumit. Semakin banyak nilai yang diberikan alat ini kepada pelanggan, semakin besar peluang kesuksesan bagi bisnis di 2025.


Strategi Omnichannel: Menemui Pelanggan di Tempat Mereka Berada


Berkembangnya channel penjualan dan marketing telah menjadikan strategi omnichannel sebagai tulang punggung eCommerce modern. Dari sosial commerce dan marketplace hingga platform direct-to-consumer (D2C), brand memanfaatkan data untuk menciptakan perjalanan pelanggan yang mulus dan terpadu di berbagai channel.


Sosial commerce muncul sebagai kekuatan besar pada 2024, dengan platform seperti Instagram dan TikTok memungkinkan pembelian langsung. Pada 2025, batas antara media sosial dan marketplace akan semakin kabur. Brand perlu mengintegrasikan platform-platform ini ke dalam operasi inti mereka, memastikan kehadiran brand yang konsisten di semua channel.


Namun, mengelola banyak channel bisa menjadi rumit. Di sinilah otomasi dan analitik eCommerce berperan. Platform yang menyatukan data dari berbagai sumber—marketplace, media sosial, dan situs web yang dimiliki—akan membantu bisnis mengidentifikasi tren, mengoptimalkan kampanye, dan mengalokasikan sumber daya dengan efektif.


Graas baru-baru ini memperkenalkan solusi pemesanan pintar berbasis AI untuk brand peralatan listrik besar di India. Pembeli sering menggunakan metode informal seperti daftar tulisan tangan, pesan suara, atau panggilan telepon untuk melakukan pemesanan, yang tidak dapat diproses oleh sistem eCommerce saat ini tanpa campur tangan manual. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam penempatan pesanan. Solusi berbasis AI kami menyederhanakan pemesanan digital dengan memungkinkan pembeli mengunggah daftar belanja dalam format alami mereka—suara, teks, atau gambar ke WhatsApp. Sistem ini dengan cepat menginterpretasikan masukan ini dan memetakan ke katalog online, mengurangi waktu tunggu menjadi detik, menghilangkan ketergantungan pada bantuan manual, dan memastikan ketersediaan 24/7 sambil meminimalkan biaya dan kesalahan. Pelanggan cukup mengonfirmasi pesanan mereka, melakukan pembayaran, dan memesan—semua tanpa membuka aplikasi.


Tingkat kenyamanan ini menambah nilai pada pengalaman pelanggan dengan menyederhanakan proses pemesanan. Pada 2025, kita akan melihat lebih banyak perusahaan mengadopsi alat semacam ini untuk menyederhanakan proses backend dan meningkatkan profitabilitas. Tantangannya bukan lagi memahami potensi AI, tetapi mengintegrasikannya dengan mulus ke dalam operasi harian untuk hasil yang terukur.


Penerapan strategi omnichannel yang kuat akan memberikan keunggulan kompetitif, menjangkau pelanggan di mana pun mereka memilih untuk berbelanja sambil mempertahankan efisiensi operasional.


Menutup: Jalan ke Depan


Melihat ke arah 2025, satu hal yang jelas: kesuksesan eCommerce akan dimiliki oleh brand yang mengintegrasikan data dan AI di setiap level. Dari analitik prediktif, pengalaman hiper-personalisasi hingga agen AI, alat untuk pertumbuhan sudah ada di tangan—namun efektivitasnya tergantung pada pelaksanaan.


Graas menawarkan platform analitik eCommerce yang komprehensif. Lebih dari sekadar metrik dasar, Graas mengidentifikasi akar masalah, memberikan insight mendalam di berbagai departemen, dan memanfaatkan rekomendasi berbasis AI untuk memandu strategi Anda.


Apakah Anda sedang mengatasi tantangan marketing atau menyempurnakan taktik penjualan, Graas memberi Anda insight yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan berbasis data yang mendorong bisnis Anda maju.


Daftar untuk uji coba gratis 30 hari dengan Graas dan temukan bagaimana analitik berbasis data dapat mengubah bisnis Anda di 2025 dan seterusnya!

Comments


bottom of page