top of page
Gambar penulisGraas

Cara Otomasi Laporan eCommerce dengan Tool Analitik eCommerce


Automate your eCommerce report with eCommerce analytics tool

Menjalankan bisnis eCommerce yang sukses membutuhkan keputusan dari berbagai perspektif — marketing, sales, branding, dan lainnya.


Ini bukan pekerjaan satu orang, dan keputusan harus didukung oleh data yang kuat untuk mendorong pertumbuhan. Namun, melihat data mentah dalam spreadsheet tidak selalu masuk akal bagi semua orang. Bahkan jarang sekali dapat dipahami tanpa konteks.


Di sinilah laporan eCommerce berperan. Laporan-laporan ini menyajikan data yang kompleks dalam format yang mudah dimengerti, memungkinkan tim Anda membuat keputusan berdasarkan informasi yang tepat. Baik itu untuk tujuan jangka pendek atau strategi jangka panjang, laporan ini menawarkan insight berharga tentang perilaku pengguna, tren industri, dan performa toko secara keseluruhan.


Dengan memahami metrik-metrik penting, Anda dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan retensi pelanggan, dan menyempurnakan strategi bisnis Anda.


Dalam blog ini, kami akan membahas apa itu laporan eCommerce, metrik penting yang harus diperhatikan, dan bagaimana Anda bisa mengotomatiskan proses pelaporan ini dengan tool analitik eCommerce.


Mari kita mulai!


Apa itu Laporan eCommerce? 


Sebagai eCommerce manager atau marketing manager, Anda pasti sudah tahu bahwa data adalah inti dari pengoptimalan performa online. Laporan eCommerce tidak hanya sekadar mengumpulkan angka—ini tentang mengubah data mentah menjadi insight yang dapat ditindaklanjuti, yang langsung memengaruhi strategi bisnis Anda.


Baik Anda melacak penjualan harian, memahami perilaku pelanggan, atau menganalisis efektivitas channel marketing, laporan-laporan ini memudahkan interpretasi data yang kompleks.


Jadi, mengapa laporan eCommerce penting? 


Secara sederhana, laporan ini memberikan informasi penting yang Anda butuhkan untuk memahami bisnis Anda dan membuat keputusan yang tepat. Laporan ini membantu Anda melacak performa, mengidentifikasi tren, dan mengoptimalkan operasi.


Mari kita uraikan beberapa area penting di mana pelaporan eCommerce dapat berdampak signifikan pada bisnis Anda:


1. Mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bisnis Anda melalui analisis komprehensif


  1. Sales: Dengan melacak data penjualan, Anda dapat melihat produk mana yang berperforma baik, mengidentifikasi waktu penjualan puncak, dan menganalisis nilai pesanan rata-rata.

  2. Marketing: Laporan marketing menunjukkan seberapa efektif campaign Anda, dengan memecah data berdasarkan channel seperti paid search, media sosial, atau email marketing. Anda dapat melihat platform mana yang menghasilkan traffic dan conversion terbanyak, sehingga membantu Anda menyempurnakan pengeluaran makreting.

  3. Inventory: Laporan inventaris memberi Anda informasi tentang tingkat stok, produk mana yang bergerak cepat, dan mana yang kurang laku. Ini membantu Anda membuat keputusan pengisian ulang stok dan mengurangi risiko kelebihan stok atau kekurangan stok.


Dengan melihat data penjualan, marketing, dan inventaris secara bersamaan, Anda bisa mendapatkan gambaran menyeluruh tentang performa bisnis eCommerce Anda.


2. Buat Keputusan Berdasarkan Data untuk Bisnis eCommerce Anda 

Laporan eCommerce memberi Anda kekuatan untuk mengeksplorasi data secara mendalam. Baik itu menganalisis penjualan dalam berbagai periode waktu untuk mengidentifikasi tren atau membandingkan metrik untuk memahami korelasinya, laporan ini memberikan kejelasan.


Sebagai contoh, Anda bisa mengidentifikasi wilayah atau kota yang menghasilkan konversi tertinggi. Atau, dengan memecah pendapatan berdasarkan channel marketing, Anda mungkin menemukan bahwa 30% berasal dari pencarian berbayar sementara 70% didorong oleh lalu lintas organik.


Tingkat detail yang rinci ini memungkinkan Anda membuat keputusan yang akurat dan didukung oleh data, memastikan strategi Anda didasarkan pada fakta, bukan asumsi.


3. Membuka Insight Berdasarkan Data yang Dapat Ditindaklanjuti

Setelah Anda membandingkan metrik dan mengidentifikasi hubungan, Anda dapat mengekstrak wawasan berharga yang mendorong optimisasi bisnis. Insight ini membantu mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan dengan menyoroti area yang memiliki peluang.


Misalnya, jika Anda menemukan bahwa 40% dari pendapatan Anda berasal dari satu kategori produk spesifik tetapi hanya 10% dari anggaran marketing Anda dialokasikan untuk itu, mengalihkan lebih banyak sumber daya ke kategori yang berkinerja tinggi ini berpotensi meningkatkan penjualan dan memperbaiki ROI keseluruhan Anda.


Sebaliknya, misalkan Anda melihat bahwa sebuah campaign marketing tertentu menarik lalu lintas tetapi tidak berkonversi menjadi penjualan. Anda bisa menyesuaikan kampanye tersebut untuk menargetkan audiens yang lebih relevan atau memperbaiki pengalaman halaman landing Anda.


Dalam kedua kasus tersebut, insight berbasis data memberi Anda kekuatan untuk mengoptimalkan strategi, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan meningkatkan pendapatan dengan cara yang dapat diukur.


Apa tantangan terbesar dalam pelaporan eCommerce?


Dua tantangan terbesar dalam pelaporan eCommerce berpusat pada data: bagaimana mengekstraknya dari berbagai saluran penjualan dan pemasaran, serta bagaimana mengonsolidasikannya secara efektif.


Mari kita bahas tantangan-tantangan ini:


1. Ekstraki data dari berbagai channel

Mengumpulkan data dari berbagai platform yang digunakan bisnis Anda—baik itu dari situs web, marketplace online, software email marketing, atau saluran media sosial.


Setiap platform memiliki cara sendiri dalam menyimpan dan menyajikan data, dan mengekstrak informasi tersebut bisa jadi rumit. Misalnya, data penjualan dari Amazon mungkin terlihat sangat berbeda dari toko Shopify Anda, atau data Google Ads mungkin memiliki struktur yang berbeda dari Meta Ads.


Selain itu, memastikan keakuratan data yang diekstrak sangat penting. Kesalahan kecil dalam proses ekstraksi data bisa mengakibatkan laporan yang salah, yang berpotensi menyebabkan salah interpretasi terhadap kinerja atau tren. Bisnis eCommerce sering kali kesulitan dalam mengintegrasikan berbagai aliran data ini ke dalam satu sistem yang kohesif.


2. Penggabungan data

Setelah data berhasil diekstrak, tantangan berikutnya adalah mengonsolidasikannya ke dalam satu laporan terpadu. Kompleksitas di sini terletak pada penggabungan semua kumpulan data yang beragam ke dalam satu format yang logis. Tanpa standarisasi yang tepat, laporan bisa dengan mudah menjadi tidak konsisten.


Sebagai contoh, data dari berbagai platform penjualan atau saluran pemasaran mungkin perlu dibersihkan dan diubah sebelum dapat dikonsolidasikan. Selain itu, dengan volume data yang besar dari berbagai sumber, mengelola dan mengamankan data ini sambil menghindari kelebihan beban menjadi tantangan tersendiri.


Tantangan-tantangan ini menekankan pentingnya memiliki tool pelaporan eCommerce yang presisi dan otomatis untuk menangani proses ini dengan efisien serta memastikan akurasi dan integritas data.

Data consolidation in eCommerce

Apa saja metrik utama dan KPI dalam pelaporan eCommerce? 

Dalam pelaporan eCommerce, tidak semua metrik memiliki bobot yang sama. Berbagai platform menghitung dan melaporkan metrik dengan cara berbeda, yang terkadang dapat menyebabkan kebingungan.


Mari kita lihat lima metrik kunci yang umum dipantau, namun mungkin dihitung dengan cara berbeda tergantung pada platform yang Anda gunakan:


1. Total revenue 

"Total Revenue" terdengar seperti metrik yang sederhana, tetapi dapat dihitung dengan beberapa cara tergantung pada platformnya.


Beberapa platform melaporkan revenue sebagai gross sales, yaitu jumlah total yang dikumpulkan dari pelanggan sebelum pengurangan apa pun. Platform lain fokus pada net sales, yang mengurangi diskon, promosi, dan pengembalian dana untuk memberikan gambaran lebih akurat tentang apa yang sebenarnya Anda hasilkan.


Beberapa platform yang lebih canggih bahkan melaporkan attributed sales, yang mengalokasikan pendapatan berdasarkan kampanye pemasaran atau titik kontak pelanggan tertentu, membantu Anda memahami upaya mana yang paling berkontribusi pada penjualan.


Sebagai contoh, dalam satu skenario, Anda mungkin melihat total revenue dilaporkan sebesar $100.000 berdasarkan gross sales. Namun, setelah mempertimbangkan pengembalian dana dan diskon, platform lain mungkin menunjukkan net revenue Anda hanya sebesar $85.000. Memahami versi "pendapatan" yang Anda lihat sangat penting untuk analisis keuangan yang akurat.


2. Jumlah Transaksi

Jumlah transaksi adalah metrik penting lainnya, tetapi seperti revenue, dapat dilaporkan dengan cara berbeda.


Beberapa platform menghitung transaksi saat pelanggan menyelesaikan proses checkout, sementara yang lain mungkin hanya memasukkannya setelah pesanan dikirim atau diterima.


Selain itu, beberapa sistem menyesuaikan jumlah transaksi untuk memperhitungkan pembatalan dan pengembalian dana.


Misalnya, satu laporan mungkin menunjukkan 1.000 transaksi berdasarkan checkout yang telah selesai, tetapi jika 50 pesanan dibatalkan, platform lain mungkin menyesuaikannya menjadi 950 transaksi "valid". Perbedaan ini dapat mempengaruhi cara Anda memandang kinerja bisnis dan perilaku pelanggan.


3. Average Order Value (AOV) 

Average Order Value (AOV) mengukur rata-rata jumlah yang dihabiskan per transaksi, tetapi cara penghitungannya dapat berbeda di setiap platform.


Beberapa platform memasukkan pajak, biaya pengiriman, dan diskon dalam perhitungan AOV mereka, sementara yang lain hanya berfokus pada pendapatan produk.


Sebagai contoh, jika seorang pelanggan menghabiskan $100 untuk produk tetapi membayar $10 untuk pajak dan $5 untuk pengiriman, satu platform mungkin melaporkan AOV sebesar $115, sedangkan platform lain melaporkannya sebagai $100.


Selain itu, beberapa platform juga memasukkan upsell atau add-on setelah pembelian dalam perhitungan AOV, yang dapat meningkatkan angka ini dibandingkan platform yang tidak. Penting untuk mengetahui apa yang termasuk dalam AOV Anda agar bisa membandingkannya secara akurat di berbagai laporan.


4. Abandonment Rate 

Tingkat abandon keranjang belanja mengukur seberapa banyak pelanggan yang meninggalkan keranjang tanpa menyelesaikan pembelian.


Namun, beberapa platform melacak tingkat abandon sejak pengguna menambahkan barang ke keranjang tetapi tidak melanjutkan ke checkout. Platform lain lebih spesifik, hanya melacak keranjang yang ditinggalkan setelah pelanggan memasuki proses checkout.


Dalam satu skenario, Anda mungkin memiliki platform yang menunjukkan tingkat abandon keranjang sebesar 70% karena melacak semua barang yang ditambahkan, bahkan yang tidak pernah sampai ke halaman checkout. Platform lain mungkin melaporkan tingkat abandon yang jauh lebih rendah, misalnya 40%, dengan hanya memfokuskan pada keranjang yang ditinggalkan di tahap akhir proses pembelian.


5. Status Pesanan & Pembayaran

Status pesanan dan pembayaran sering kali dilaporkan dengan cara berbeda di berbagai platform, yang dapat memengaruhi pemahaman Anda tentang pemenuhan pesanan dan arus kas.


Beberapa platform membedakan antara pesanan yang tertunda, diproses, dikirim, dan diterima, sementara yang lain mungkin menggabungkannya di bawah status "pesanan ditempatkan". Demikian pula, status pembayaran seperti otorisasi, pengambilan, dan pengembalian dana terkadang dikelompokkan secara berbeda.


Sebagai contoh, satu platform mungkin menandai pesanan sebagai "selesai" begitu pembayaran diotorisasi, sementara platform lain menunggu hingga produk dikirimkan kepada pelanggan. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan dalam laporan pemenuhan Anda dan berpotensi memberi gambaran yang kurang lengkap tentang arus kas dan siklus pesanan Anda.


Cara Mengotomatisasi Laporan eCommerce Menggunakan Tool Analitik eCommerce


Baiklah, kita sudah membahas banyak tentang metrik kunci dan mengapa metrik tersebut penting. Namun, ada satu hal: melacak metrik ini secara manual bisa sangat membebani dan rentan terhadap kesalahan, karena metrik yang disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan. Untuk membuat keputusan yang benar-benar berdasarkan data, Anda perlu melacak ratusan metrik serupa.

eCommerce metrics

Dengan begitu banyak titik data dan laporan yang harus ditangani, proses manual tidak lagi efisien. Itulah sebabnya mengotomatisasi laporan eCommerce Anda sangatlah penting.


Jadi, bagaimana cara mengotomatisasikannya? Langkah pertama adalah menemukan alat analitik eCommerce yang tepat yang menawarkan fitur otomatisasi yang kuat.


Berikut ini yang perlu Anda cari:


1. Semua data dalam satu tempat

Mengelola data dari berbagai sumber bisa menjadi hal yang merepotkan. Bayangkan harus masuk ke beberapa platform, mengunduh laporan, dan mengonversinya ke dalam format yang bisa digunakan. Ini adalah proses yang membosankan, memakan waktu, dan juga rentan terhadap kesalahan.


Di sinilah tool analitik eCommerce yang efektif, seperti Graas, berperan. Alat ini mengonsolidasikan data dari semua saluran penjualan dan marketing Anda secara otomatis.


Jadi, Anda tidak perlu repot-repot menggunakan berbagai kredensial login atau format yang berbeda. Graas mengumpulkan data dari berbagai sumber—ke dalam satu platform yang terintegrasi.


Automatisasi ini meminimalkan kesalahan dan memastikan Anda memiliki semua data yang diperlukan di ujung jari Anda, terorganisir dengan rapi dan siap untuk dianalisis.


2. Analitik yang mudah dan real-time

Kecepatan sangat penting dalam eCommerce. Semakin lama waktu yang diperlukan untuk menganalisis data Anda, semakin kurang relevan wawasan yang dihasilkan.


Persiapan data secara manual bisa memperlambat proses, yang berarti saat Anda menerima laporan, data tersebut mungkin sudah ketinggalan zaman. Di sinilah analitik real-time mengubah segalanya.


Tool analitik eCommerce seperti Graas menawarkan integrasi dan visualisasi data secara real-time. Ini berarti Anda mendapatkan wawasan terkini yang dapat langsung diterapkan. Platform ini menyederhanakan data yang kompleks menjadi visualisasi yang mudah dipahami, sehingga Anda tidak perlu menjadi ahli data untuk memahami metrik Anda.


Analitik real-time memastikan bahwa insight yang Anda peroleh adalah terkini, relevan, dan siap untuk ditindaklanjuti, memberikan nilai maksimal dari data Anda.


3. Daspor yang dapat di kustom 

Pendekatan satu ukuran untuk semua tidak efektif untuk laporan. Bisnis Anda unik, begitu juga kebutuhan pelaporan Anda. Itulah sebabnya dasbor yang dapat disesuaikan sangatlah penting.


Dengan Graas, Anda tidak terjebak dengan laporan standar yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda. Sebaliknya, Anda dapat membuat dan menyesuaikan dasbor untuk fokus pada metrik yang paling penting bagi Anda.

Customizable eCommerce reporting

Apakah Anda ingin membandingkan metrik yang berbeda dalam periode waktu yang berbeda atau menganalisis data dari berbagai sumber, Graas memungkinkan Anda membangun dasbor yang sesuai dengan tujuan Anda. Fleksibilitas ini memungkinkan Anda mengeksplorasi berbagai aspek bisnis Anda tanpa terikat oleh template yang sudah ditentukan.


Mengotomatisasi pelaporan eCommerce Anda dengan alat analitik yang tepat akan memperlancar alur kerja Anda, mengurangi kesalahan, dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti secara real-time.


Jika Anda ingin membawa pelaporan eCommerce Anda ke level selanjutnya, daftar untuk uji coba gratis selama 30 hari hari ini!

Comentarios


bottom of page