
Dalam dunia eCommerce yang semakin kompetitif, membuat brand dan produk Anda menonjol kini menjadi tantangan yang lebih besar.
Dengan begitu banyak pilihan tersedia bagi konsumen, mendapatkan keunggulan kompetitif tidak hanya memerlukan produk yang solid—tetapi juga insight berbasis data yang dapat membantu Anda mengambil keputusan lebih cerdas.
Fokus pada data bukan sekadar tren; ini sudah menjadi prioritas. Sebanyak 99% perusahaan berinvestasi dalam inisiatif data, dan 92% mempercepat laju investasi mereka.
Untuk menjual lebih efektif, Anda harus memahami bagaimana kinerja produk Anda, produk mana yang paling berkontribusi pada pendapatan, dan mana yang perlu ditingkatkan.
Analisis performa produk adalah salah satu langkah paling penting untuk mengoptimalkan penjualan dan strategi Anda.
Apa itu Analisis Produk & Mengapa Penting?
Bagaimana Melakukan Analisis Produk dalam eCommerce?
Dapatkan Analisis Performa Produk yang Mendetail dengan Graas
Mari kita langsung bahas!
Apa itu Analisis Produk & Mengapa Penting?
Dalam eCommerce, analisis produk mencakup pengumpulan, analisis, dan interpretasi data tentang bagaimana pelanggan atau pengunjung situs web berinteraksi dengan produk, penawaran, proses checkout, dan lainnya di toko online Anda.
Ini mencakup metrik seperti jumlah tampilan halaman produk, tingkat penambahan ke keranjang, tingkat pengabaian keranjang, tingkat konversi, serta umpan balik pelanggan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja produk dan perilaku pengguna.
Pentingnya analisis produk bagi brand eCommerce tidak bisa diremehkan:
1. Memahami Product Funnel
Dengan analisis produk eCommerce, Anda dapat memahami seperti apa sebenarnya perjalanan pelanggan/pembeli dan memvisualisasikannya mulai dari penemuan produk hingga pembelian akhir.
Memantau jumlah tampilan halaman produk, durasi waktu yang dihabiskan pengguna di halaman produk, dan jumlah produk yang ditambahkan ke keranjang akan mengungkapkan di mana pelanggan cenderung berhenti. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan funnel demi meningkatkan konversi/conversion.
2. Mengoptimalkan Penawaran Produk
Saat meluncurkan produk baru, bisnis eCommerce dapat menggunakan data penjualan historis untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak di masa lalu.
Hal ini membantu Anda menyusun strategi perpaduan produk, fokus pada lini produk bernilai tinggi, serta membuat keputusan yang objektif mengenai produk baru mana yang harus dipromosikan dan diinvestasikan.
3. Mengoptimalkan Manajemen Inventaris
Analisis produk memberikan insight tentang perputaran inventaris dan kecepatan penjualan untuk menganalisis dinamika permintaan dan stok.
Dengan memantau jumlah penjualan per item dan perputaran inventaris, perencanaan permintaan menjadi lebih akurat, kekurangan stok lebih jarang terjadi, dan kelebihan stok dapat dihindari. Hasilnya adalah manajemen arus kas yang lebih baik serta penghematan biaya gudang.
4. Mengidentifikasi Peluang untuk Meningkatkan Pendapatan
Analisis produk yang mendalam mengungkap peluang untuk upselling, cross-selling, dan product bundling.
Dengan menganalisis pola pembelian dan asosiasi produk, Anda dapat membuat promosi yang terarah, merekomendasikan produk pelengkap, dan meningkatkan average order value (AOV). Pada akhirnya, ini mendorong peningkatan pendapatan bagi brand eCommerce Anda.
Bagaimana Melakukan Analisis Produk dalam eCommerce?
Product analysis is easier said than done. We get it. Hence, we’ve outlined the steps you can take to achieve effective product analysis for your eCommerce business:
1. Tetapkan Objektif dan KPI
Mengidentifikasi dan memonitor Key Performance Indicators (KPI) yang tepat sangat penting untuk memahami kesehatan bisnis eCommerce Anda dan membuat keputusan strategis yang tepat.
Menentukan metrik yang tepat akan membantu menentukan tujuan bisnis eCommerce Anda, baik itu untuk meningkatkan pendapatan dengan produk andalan, mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk produk berpotensi tinggi, atau mengurangi fokus pada produk berkinerja rendah dengan visibilitas rendah.
Here are some examples of key objectives and the metrics to track:
a) Meningkatkan pendapatan/revenue dengan hero products:
GMV: Tinggi – Hero products menghasilkan nilai merchandise yang besar, menunjukkan performa penjualan yang kuat dan kontribusi signifikan terhadap pendapatan/revenue.
Traffic: Tinggi – Produk ini menarik banyak pengunjung, menyoroti popularitas dan daya tariknya yang luas.
KPIs: Volume penjualan, pendapatan per produk, conversion rate.
Objektif: Mengidentifikasi produk dengan performa terbaik dan mengoptimalkan visibilitas serta upaya pemasarannya.
b) Mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk produk dengan potensi tinggi:
GMV: Sedang hingga Meningkat – GMV yang meningkat menunjukkan momentum penjualan yang positif, menjadikannya kandidat kuat untuk mendapatkan sumber daya tambahan.
Traffic: Sedang hingga Tinggi – Minat pengunjung yang meningkat menunjukkan bahwa produk ini memiliki potensi untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar.
KPIs: Tingkat pertumbuhan, permintaan pasar, margin keuntungan.
Objektif: Menemukan produk yang popularitasnya meningkat atau memiliki potensi tersembunyi untuk mendapatkan investasi tambahan.
c) Mengurangi fokus pada produk dengan potensi rendah dan produk dengan performa renda:
GMV: Rendah – GMV rendah menunjukkan kontribusi pendapatan yang terbatas, menandakan bahwa produk ini kurang layak secara finansial.
Traffic: Rendah hingga Sedang – Minat pengunjung yang terbatas mengindikasikan kurangnya daya tarik atau persaingan yang ketat.
KPIs: Kecepatan penjualan, tingkat pengembalian, skor umpan balik pelanggan.
Objektif: Mengidentifikasi produk yang berkinerja rendah untuk dipertimbangkan untuk dihentikan atau ditingkatkan.
d) Meningkatkan visibilitas produk:
KPIs: Page view, search impression, click-through rate (CTR).
Objektif: Meningkatkan keterlihatan produk dan menarik lebih banyak pelanggan potensial.
2. Integrasikan Data Produk dari Semua Channel
Hadir di berbagai platform adalah bagian penting dari kesuksesan eCommerce. Namun, ini berarti data akan tersebar di berbagai channel penjualan dan marketplace, sehingga menyulitkan analisis produk secara menyeluruh.
Data silos—ketika informasi tersebar di berbagai departemen atau grup tanpa platform yang terintegrasi—dapat menyebabkan dua tantangan utama:
Tidak ada sumber data tunggal yang terpercaya.
Pengalaman pelanggan yang buruk.
Kemampuan untuk menggali insight yang dapat ditindaklanjuti dari data adalah keunggulan strategis di setiap bisnis, terutama di eCommerce. Dengan perspektif yang holistik, organisasi dapat meningkatkan kolaborasi dan mengembangkan strategi yang lebih komprehensif dan berpusat pada pelanggan.
Ini dapat membantu:
Meningkatkan pengambilan keputusan.
Mengurangi kesalahan.
Mencapai data democratization.
Meningkatkan efisiensi karyawan.
Meningkatkan daya saing bisnis secara keseluruhan.
Untuk menyatukan dan mengintegrasikan semua data demi analisis produk yang lebih baik, berikut langkah-langkah yang dapat diikuti:
a) Identifikasi semua channel yang relevan:
Ini dapat mencakup:
Website eCommerce Anda.
Platform media sosial (misalnya, Facebook, Instagram, Pinterest, TikTok).
Marketplace pihak ketiga (misalnya, Amazon, Lazada, Shopee, Tokopedia).
Aplikasi mobile.
Toko offline (jika berlaku).
b) Implementasikan platform untuk monitor dan mengumpulkan data:
Mengidentifikasi sumber data saja tidak cukup jika Anda tidak menangkap data tersebut. Oleh karena itu, investasikan dalam tool terbaik seperti:
Google Analytics untuk analisis website.
Analytics bawaan dari platform marketplace pihak ketiga.
Platform analitik khusus eCommerce seperti Graas, yang mengonsolidasikan data penjualan Anda dari berbagai sumber, termasuk Lazada, Shopee, Shopify, Tokopedia, Amazon, Salesforce, dan Flipkart. Ini menghilangkan kebutuhan untuk berpindah-pindah platform dan memberikan pandangan terpusat atas performa eCommerce Anda, sehingga memungkinkan Anda membuat keputusan berdasarkan data yang terinformasi dengan baik.
3. Dapatkan Insight Berbasis Data untuk Mengidentifikasi Kelebihan dan Kekurangan
Setelah data mulai mengalir, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mendapatkan insight tentang apa yang benar-benar berhasil dan apa yang tidak, daripada hanya mengandalkan spekulasi dan intuisi.
Anda dapat memanfaatkan analitik data untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam penawaran produk Anda. Dengan menganalisis feedback pelanggan, tren penjualan, dan performa pasar, Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki serta memaksimalkan potensi dari kekuatan yang ada.
Dengan memanfaatkan insight berbasis data, Anda dapat:
Memaksimalkan performa produk unggulan dengan mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk mendukungnya.
Melakukan perbaikan yang diperlukan pada kelemahan produk, baik melalui fitur, harga, atau strategi marketing.
Mengidentifikasi peluang untuk pengembangan produk baru atau ekspansi ke pasar baru.
Mengoptimalkan kombinasi produk untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan dan kepuasan pelanggan.
Dapatkan Analisis Performa Produk yang Mendetail dengan Graas
Dalam eCommerce, profitabilitas sangat bergantung pada keputusan berbasis data, sehingga pentingnya analisis produk tidak dapat diabaikan.
Namun, menyaring semua data tersebut (jika Anda berhasil mengumpulkannya terlebih dahulu) bisa terasa menantang, terutama jika data tersebut tersebar di berbagai platform.
Inilah peran Graas.
Anda dapat menggunakan platform Analisis Product / SKU dari Graas untuk mendapatkan semua metrik performa produk Anda dan meningkatkan strategi bisnis eCommerce Anda.
Platform yang kuat ini mengonsolidasikan semua metrik kinerja produk Anda ke dalam satu antarmuka yang mudah digunakan, memberikan insight yang dapat langsung diterapkan untuk meningkatkan strategi bisnis Anda.
Dengan Graas, Anda dapat melacak metrik utama, memahami perilaku pelanggan, dan membuat keputusan berbasis data yang mendorong merek Anda maju.
Graas tidak hanya mengatasi tantangan yang telah dibahas, tetapi juga menawarkan rekomendasi yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan biaya, meningkatkan pendapatan, dan mendorong pertumbuhan.
Comentarios